sholat tarawih.
Idin:“ Ingin kemana kalian, Din?”
Udin:“ Tarawih lah supaya bisa balasan, memang mapak.”
Idin:“ Alah bilang aja lu ingin mencopet sandal.”
Udin:“ Jika ngomong mulutnya dilindungi yah, profit bulan Ramadhan. Jika tidak, udah terowongan lukisan lu din.”
Idin:“ Betul maaf, Din. Lah lalu mengapa itu sandal tidak lu gunakan tetapi justru ditenteng?”
Udin:“ Betul ini ingin terowongan tuker soalnya yang kemarin kesempitan. Hehehe.”
Iidn:“ Wooo dasar lu Din Din!”
Mengenai rujak, seseorang bunda, serta seseorang anak.
Anak:“ Mah, jika lagi puasa lalu pergi air matanya itu tertunda tidak mah?”
Ibu
:“ Tidak tertunda, nak.”
Anak:“ Alhamdulillah, tidak tertunda. Yeeeee.”
Ibu
:“ Memang mengapa kenapa sampe pergi air mata? Kalian pilu, nak?”
Ujang Dan Pak Ustadz
Anak:“ Tidak, mah. Ini abis makan rujak. Pedes sangat mengerti mah. Sampe pergi air mata ini.”
Bunda:“ Astaghfirullah. Makan bilangin ke Papah kalian betul!”
Ujang, si Ustadz, serta soto.
Ujang:“ Assalamuaiakum, ustadz.”
Ustadz:“ Wa’ alaikum damai.”
Ujang:“ Aku ingin menanya, apakah bisa dikala berpantang kita berkumur- kumur dengan kuah soto?”
Ustadz:“ Kita tidak bisa berkumur- kumur dengan seluruh suatu yang mempunyai rasa. Terlebih rasa mau mempunyai.
Ujang:“ Bagus, dapat kasih, Ustadz.”